MANUVERNEWS.COM | BEKASI – Mantan Pelaksana Teknis (PLT) Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi tahun 2022 Juniardiana Rosatijawan, ST, MM.. yang kini menjabat sebagai Sekretaris Dinas (Sekdin) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, diduga jadi mafia SPK bodong dan tipu pemborong.
Pasalnya, menurut ketengan dari sumber pada manuvernews.com pada tahun 2022 mantan Sekretaris Dinas (Sekdin) Disbudpora Juniardiana begitu menerima SK PLT Kadin Disporabudpara langsung menghubungin pemborong Siahan untuk mengerjakan 5 paket yang berlokasi di stadion wibawamukti tanpa didasari SPK (surat perintah kerja).
“Begitu keluar Sk,.kemudian menghubungi pemborong (Siahaan), di suruh mengerjakan 5 paket pemilihan langsung berlokasi di stadion wibawamukti. Ke 5 paket tersebut adalah: (1). Pemasangan plafon, (2). Pemasangan kramik, (3). Pengecetan, (4). Normalisasi saluran pembuang di areal stadion, (5). Pengerjaan saluran saluran dari pembuang dari dalam stadion. Ke 5. Paket tersebut tidak di lengkapi SPK,“ terangnya.
Tak hanya itu, Juniardiana juga mengiming imingi Siahan bahwasanya SPK akan segera dibuat setelah pengerjaan dari ke-5 paket tersebut rampung dan langsung meminta sejumlah uang sebesar Rp. 70 dan Rp. 150 juta ke Siahaan.
“Siahaan yang merupakan seorang pemborong langsung percaya karena dijanjikan SPK akan segera dibuat setelah pengerjaan selesai, dan disitu juniardina meminta uang ke Siahaan sebesar 70 dan 150 juta yang di transfer ke rekenening UPTD stadion bernama Mirza, Alasannya yang 70 sebagi komitmen Fee dan yang 150 untuk saluran pembuangan dari dalam stadion yang harus di kerjakan oleh orang yang tau dimana letak pipa saluran air.“ kata sumber
Masih kata sumber, soalnya setelah pekerjaan selesai SPK tak kunjung terbit hingga masa SK Juniardiana sebagai PLT Kadin Disbudpora selesai dan digantikan oleh Henry Lincoln.
“Ya kaya ditipu aja Siahaan mah karena hingga pekerjaan selesai SPK tak kunjung jadi sampai masa akhir jabatan Juniardiana sebagai PLT Disbudpora dan digantikan Henry Lincoln,“ papar sumber.
Niat ingin meringankan beban Siahaan sebagai pemborong yang belum dibayar, tahun 2023 Juniardiana kembali meminta paket ke Kadin Disporabudpara yang saat itu sudah definitif yang dijabat oleh Iman Nugraha dengan nilai Rp. 320 juta yang diberikan melalui Sekdin.
Namun sayangnya saat melihat peluang pundi pundi uang dan tak ingin menyianyiakan kesempatan, 2 paket senilai 320 Juta tersebut malah dijual ke pemborong yang lain dan bukan ke Siahaan.
“Untuk meringankan beban pemborong yang blm di bayar, thn 2023 kadin imam nugraha memberikan 2 paket sebesar 320 jt melalui sekdin. Tapi oleh sekdin tidak di berikan kepada siahaan melainkan di jual kepada pihak lain. Ketika di tagih, sekdin hanya janji doang tanpa ada realiasi,“ ujar sumber.
Lanjut sumber, Karena hal itu Kerugian pemborong (Siahaan) untuk pekerjaan sekitar Rp. 550 juta dan dana yang di tf 220 juta. Ke 5 paket tersebut ketika plt henry lincoln kena recopusing. Dan tahun anggaran 2023 2 dari 5 (pemasangan plafon dan normalisasi saluran air muncul) dan di serap padahal sebelumnya sudah dikerjakan oleh siahaan. Pemborong hanya mengerjakan list plafon jumlah dana 130 juta dan normalisasi 160 jt cuma bersihin rumput,“tutup sumber.
Sementara Juniardiana Rosatijawan yang akrab disapa dicki mengaku sudah kenal lama dengan pemborong tersebut dan sudah biasa dengan hal itu, Kan hal ini sudah dilaporkan oleh salah satu LSM
“Kasus ini kan sudah dilaporkan oleh salah satu LSM dan saya juga sudah dipanggil, kalo dengan Siahaan sudah kenal lama, dan saya juga sudah biasa seperti ini,“ katanya.
(Red)
