MANUNERNEWS.COM | KARAWANG – Seringnya pemadaman listrik sangat berdampak dan merugikan para pengusaha ternak ayam hal tersebut dikarenakan adanya ternak hidup yang sangat tergantung dengan listrik.
Pemadaman listrik yang sering dan juga secara tiba tiba, tanpa ada himbauan kepada pihak pengusaha menjadi masalah besar bagi usahanya dan sangat mengganggu dan berdampak pada peralatan ternak seperti blower dan hitter serta peralatan lainnya dikarenakan bisa jebol atau rusak.
Seperti yang diungkapkan Haji Bobby selaku pemilik usaha industri peternakan ayam bahwa PLN dinilai tidak peduli dan tidak memikirkan para pengusaha industri ternak ayam yang sudah berkontribusi besar dalam penggunaan listrik.
“Cukup besar perbulannya mencapai Rp. 50.000.000 bahkan dalam satu periode bisa mencapai Rp. 100.000.000, sementara pelayanan atau servis yang didapatkan akhir akhir ini tidak sesuai dengan yang didapat dan diharapkan,“ (09/11).
Masih Haji Bobby, jujur saya sangat kecewa dengan pelayanan dari PLN yang seperti ini, contoh ada jadwal pemadaman listrik yang dipemberitahuannya selama 3 jam dan dalam waktu 3 jam ini jika diperhitungkan dengan kebutuhan solar dan lain sebagainya untuk mengoperasikan genset agar aliran listrik tetap tercukupi, sangatlah menguras biaya yang cukup besar, akan tetapi terkadang PLN secara tiba tiba memperpanjang waktu pemadaman listrik menjadi 4 jam hal ini jelas sangat merugikan bagi saya selaku pengusaha peternakan ayam,“ungkap H Bobby.
Saya menilai PLN seperti tidak ada pertanggung jawabannya dan terkesan santai saja dan ini yang sangat saya sesalkan.
“Sementara saya was was dan deg degan karena pada saat listrik padam jika genset kami tidak siap untuk memback up suplai aliran listriknya itu sangatlah berpengaruh bagi industri peternakan dalam hitungan menit listrik padam dan genset tidak menyala itu ayam bisa pada mati bahkan dalam waktu 15 menit saja ribuan ayam bisa mati ini tanggung jawab siapa tetap kami juga yang mengalami kerugiannya dan hal ini seharusnya menjadi perhatian oleh pihak PLN,“Imbuhnya dengan sangat kecewa.
“Seharusnya PLN bisa lebih profesional terhadap pelayanan kepada para pelanggan terutama kepada saya selaku pengusaha industri peternakan ayam dan saya berharap pasokan listrik dari PLN bisa didapatkannya dengan baik dan tidak ada lagi kendala dan jangan ada alasan alasan yang tidak masuk diakal atau tidak logis karena saya konsumen harus mendapatkan pelayanan yang baik dan jangan sampai hal ini terus kembali,“
Lanjutnya, ia mengungkapkan pelanggan telat bayar satu hari saja lewat tanggal 20 didenda dan dendanya mencapai Rp.1.000.000, ketika kami komplen kepada PLN terkait masalah denda tersebut saya bisa apa, dan saya tidak bisa melawan serta mau tidak mau saya harus mematuhi peraturannya akan tetapi saya sebagai konsumen sungguh sangat dirugikan.
Terkait masalah ini, dalam waktu dekat saya selaku pemilik usaha ternak ayam yang ada diwilayah langensari yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Organisasi Masyarakat Gerakan Banten Siliwangi (Ormas Gabsi – Red) dan juga menjabat Ketua Umum Relawan Jie Bob Center serta Dewan Penasehat Media Potretpublik.co.id akan melakukan somasi dan saya juga akan berkoordinasi dengan lembaga perlindungan konsumen tentang masalah ini jangan sampai PLN abai terhadap keluhan industri peternakan di wilayah.
Sementara kepala kandang industri peternakan ayam milik Haji Bobby yang beralamat di Kampung langensari Desa Langensari Kecamatan Cilamaya Kulon mengungkapkan kalau ditempat usaha peternakan yang lain tidak pernah ada masalah mati listrik apalagi di wilayah industri seperti ini, kalaupun ada pemadam listrik juga pasti ada pemberitahuannya dahulu dan tidak secara tiba tiba seperti disini serta pemadaman listriknya juga tidak lama,”Pungkasnya.
(Eriz)