MANUVERNEWS.COM | BEKASI – Perihal kisruhnya lahan sawah seluas 14 Hektar di Desa Bantarsari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi – Jawa Barat, yang diklaim oleh saudara Martono atau yang akrab disapa Lupus sebagai penerima kuasa lahan dari saudara Eben Kurniawan terus bergulir. Rabu, (15/05).
Pasalnya, pengklaiman lahan tersebut menjadi bahan pertanyaan dari pihak kubu Koti MPC PP Kabupaten Bekasi dan saudara Adang johan.
Di jelaskan Adang Johan, dari awal seharusnya saudara Lupus tidak memperkarakan perihal pencabutan surat kuasa dari pihak Lurah aktif almarhum sebelum meninggal dunia.
“Kalau memang dia merasa memiliki hak atas tanah sawah tersebut, kenapa bukan dari awal tahun 2017 saja mereka mengklaim. kenapa baru sekarang di permasalahan,”ucap Adang johan
Lanjut Adang, tanah sawah yang berada di Desa Bantarsari, Kecamatan Pebayuran tersebut adalah pembelian lurah aktif (alm) dari tahun 2017 sampai sekarang. Karena diketahui Lurah aktif (alm), mendapatkan dana pembelanjaan dari pihak bosnya (pendana), bukan dari Eben Kurniawan.
Dirinya menuding pihak Lupus dan Eben itu hanya sebagai calo, kalau emang mau mengklaim kenapa ga dari awal tahun 2017, terus apa haknya sampai memberikan kuasa ke pihak Lupus.
“Harusnya pihak Lupus dan Eben kurniawan mempunyai rasa malu, karena pihak lupus dan Eben itu yang saya ketahui hanya sebatas calo. Jika memang dalih dia ada masyarakat yang resah, masyarakat yang mana?, justru sebaliknya.ada selentingan kabar dari masyarakat yang tenaga upahnya tidak di bayar. Nah saudara Lupus darimana dasarnya ketika berbicara masyarakat merasa resah?,”ujarnya merasa lucu.
Masih kata Adang mempertegas, selangkah pun kami tidak akan mundur. Karena saya rasa semua sudah sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara ini.
“Bahkan ketika kami berusaha melakukan pengecekan ke pihak – pihak terkait merekapun membenarkan bahwa tanah tersebut hasil dari pembelian lurah aktif (alm), dan tidak ada permasalahan lagi,”tutupnya.
(Aris)
