Bekasi

Selain Pelayanan Buruk, Masyarakat Keluhkan Pelayanan Yang Kurang Layak di Rumah Sakit Cikarang Medika

MANUVERNEWS.COM || BEKASI – terkait pemberitaan tentang pelayanan yang buruk pada Rumah Sakit (RS) Cikarang Medika (Cikmed) yang diberitakan oleh Manuvernews.com edisi 5 Mei 2024 kemarin. Pasien masih keluhkan pelayanan yang kurang layak.

Pasalnya, dikatakan Alfian (Iyan) ayah kandung dari pasien bernama Nugraha Adifraja (10) warga Kampung Jagawana, Desa Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi yang sejak tanggal 4 Mei 2024, masih mengeluhkan tentang pelayanan yakni dengan mendapatkan kamar yang tidak ber AC.

”Kamar si udah dapet, namun ini bukan kamar khusus anak. Ketidak layakan ruangan, Ruang anak bau tidak terawat pasieun pada kegerahan, Banyak ac yang pada panas” Pungkas Iyan Lewat seluler pada manuvernews.com. Senin, (07/05/2024).

Sebelumnya pasien bernama Nugraha Adifraja masuk dan menjalani perawatan di RS Cikarang Medika pada tanggal 04 Mei 2024, Namun hingga sehari setelah nya belum kunjung mendapatkan kamar hingga tanggan dari pasien mengalami bengkak diarea tangan.

Menanggapi hal demikian, Edo Humas RS Cikarang Medika memberikan tanggapan sebagai berikut :

Berikut Kronologi Pasien atas nama :NUGRAHA ADIFRAJA

Datang ke IGD pada tanggal 04/05/2024 pukul 15.00 WIB dengan keluhan utama demam.. Keluarga diarahkan ke bagian pendaftaran dan diedukasi bahwa ruang perawatan di kelas 3 RS Cikmed sementara masih full dan pasien tetap ditangani dan ditempatkan di IGD dahulu dan keluarga bersedia mengisi form persetujuan untuk hal tersebut.. Pada saat dokter jaga anamnesa, keluhan utama demam >3 hari, tampak pasien gelisah dan tidak koperatif ketika ditanya, bukan kejang seperti yang dikatakan keluarga.. tetapi ada juga anggapan dari keluarga bahwa anakx kesurupan..Setelah hasil lab keluar, yang bermasalah hanya hasil tubex, sedangkan yang lainnya normal.. Kemudian dokter jaga menganamnesa kembali dan sempat bertanya apakah anak tersebut ada riw. mengelem di sekolah karena penting untuk mencari tahu penyebab pasien gelisah dan tidak koperatif ketika ditanya.. Riw. benturan kepala juga tidak ada menurut keluarga.. Sehingga bisa disimpulkan diagnosa mengarah ke demam tifoid.. Besok paginya terjadi pembengkakaan pada tangan kiri pasien karana sebelumnya pasien banyak bergerak sehingga jalur infus bergeser kemudian dokter jaga datang untuk melihat kembali dan menginstruksikan perawat untuk mencabut infusan tersebut dan diinfus ulang di tangan kanan.. Anak juga sudah tampak tenang dan sadar..Perihal naik kelas sudah di jelaskan juga oleh pihak admin bahwa memang sudah menjadi peraturan & ketentuan dri *BPJS KESEHATAN* untuk kis atau BPJS kelas 3 ini tidak bisa untuk naik kelas atau naik tingkatan ke kelas 2 apalagi ke kelas 1.. Yang diperbolehkan itu dari kelas 2 ke kelas 1 atau kelas 1 ke kelas VIP..Mohon untuk dimengerti.. Terima kasih🙏“, Pungkas Edo Lewat Selulernya. Senin, (06/05/2024).(Aris).

Related posts

Warga Kedungwaringin Digegerkan Oleh Mayat Gantung Diri di Pintu Air

Admin Manuver News

Hadiri Rapat Pleno Terbuka Kapolsek Pebayuran Pastikan Pilkada 2024, Aman Damai dan Kondusif

Admin Manuver News

LSM Tipikor Meminta APH Usut Tuntas Dugaan Jual Beli Bangku di SMPN 3 karangbahagia

Admin Manuver News

Leave a Comment