MANUVERNEWS.COM | BEKASI – Perpisahan sekolah menjadi hari yang ditunggu-tunggu para siswa. Bukan hanya sekedar mengganti seragam saja, mereka juga akan melanjutkan kehidupannya ke jenjang yang lebih tinggi, dan biasanya setelah kelulusan akan ada diadakannya acara pelepasan murid yang tentunya acara tersebut sudah menjadi tradisi.
Namun sayangnya, dari di diadakannya acara pelepasan setelah kelulusan siswa tersebut, ada saja oknum yang memanfaatkan moment tersebut yang diduga untuk meraup sejumlah keuntungan guna memperkaya diri seperti halnya yang terjadi di SDN Bantarjaya 01, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Menurut Maya Rohmawati selaku kepala sekolah, SDN Bantarjaya 01 dan yang juga menjabat sebagai Kepala Kordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Pebayuran, hal tersebut tidak lah benar, yang benar hanyalah Rp. 90.000.
“Kl cari imfor dgn org yg tepat bang, 100X50=50 Juta, Inpo dari mana?,” Kata Maya Rohmawati.
Sedangkan, berdasarkan hasil konfirmasi ke beberapa wali murid, untuk acara pelulusan yang akan diadakan dalam waktu dekat pihak sekolah diduga mengutip uang iuran sebesar Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) untuk acara pelulusan yang akan diadakan selama 2 hari.
Dilangsir dari data dapodik SDN Bantarjaya 01 memiliki jumlah murid berkisar 442 yang terdiri dari siswa-siswi. Yang mana, jika dikalkulasikan untuk acara pelulusan tersebut pihak sekolah berhasil mengumpulkan uang dari siswa sebesar Rp. 44.200.000.
Informasi yang di himpun Manuvernews.com, kepemimpinan Maya Rohmawati semenjak mendapat jabatan tambahan sebagai kepala Korwil di tengarai selalu menjadi buah bibir, karena kebijakannya yang dinilai kurang bijak dan diduga terlalu membebankan kepala sekolah jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Pebayuran.
Sumber mengatakan, Kebijakan yang kurang bijak tersebut diantaranya, setiap kepala sekolah di wajibkan menyetorkan sejumlah uang setiap bulanya yang di ambil dari beberapa anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah ke sekolah sekolah, dan uang tersebut disetorkan Per triwulan melalui bendahara gugus 1 Pak WN.
“Setor nya setiap tiga bulan sekali, dan uang tersebut diserahkan ke bendahara gugus 1 Pak WN, ada pun rinciannya dihitung per siswa 1000 rupiah, dan itu dikenakan ke seluruh sekolah Sd yang ada di kecamatan Pebayuran,” jelas Sumber Kepala Sekolah yang tidak mau disebut jatidirinya.
Uang tersebut diperuntukan untuk, suatu saat ada kegiatan dan harus mengirimkan perwakilan, ya untuk Transportasi dan sebagainya dan juga untuk kemitraan media informasi di yang ada kecamatan Pebayuran,” Tambahnya.
Padahal, bila bicara mengenai kemitraan untuk media informasi yang ada di Kecamatan Pebayuran hingga saat ini belum jelas, media informasi mana yang memang bermitra dan kemitraan seperti apa ?
(Yub)